Cara Bijak Bersosial Media Di Era Digital
SILAHKAN TONTON VIDEO DIATAS VERSI LENGKAPNYA
Di era globalisasi ini, media sosial seperti facebook, Instagram, tiktok atau yang lainnya memang memegang peran yang sangat penting dalam kebutuhan bersosialisasi dan komunikasi.
Bayangkan aja, hanya dalam satu genggaman, seluruh manusia di dunia ini sekarang bisa dengan sangat mudah bertukar informasi, mengakses gambar dan video, sampai ke pengetahuan baru yang tanpa celah.
Saking mudahnya, kita sering lupa diri menghabiskan waktu dengan scrolling media sosial berjam-jam. Di samping itu, sekarang marak terjadinya penyalahgunaan media sosial seperti penyebaran hoax, penyebaran ujaran kebencian, dan hal-hal fatal lainnya yang merugikan.
Kita tau dong, berapa banyak sekarang orang-orang yang di tangkap karena meyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian.
Kita sebagai penikmat social media emang udah seharusnya bisa memfilter informasi yang disajikan di sosial media tersebut. Karena kalau tidak, ya bisa aja hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Nah, kebanyakan kerugian akibat perilaku tidak bijak ini gak hanya dirasakan oleh diri kita saja tetapi dirasakan oleh pihak lain, baik yang bersangkutan dengan kita ataupun yang tidak sama sekali.
Nah agar kita aman dalam bersosial media berikut ada 5 tips bijak bersosial media, tips ini minimal bisa sebagai alarm kita untuk selalu berhati-hati dalam bersosial media.
Daftar Isi
1. Jangan Asal Posting Konten
Kita harus sadar kalau akun media sosial kita bisa dilihat secara publik, termasuk semua postingan di dalamnya. Oleh karena itu, kita harus lebih bijak dalam memilih konten-konten sebelum diunggah di media social.
Kita semua tahu, banyak sekali orang yang karirnya hancur karena postingan yang tidak etis di media social di masa lalu.
Ada juga orang yang saat ini terlihat baik atau sebaliknya yang terlihat kontroversial, Nah ada netizen iseng yang mencari rekam jejak digital di masa lalunya, boom dalam waktu sekejab hancur sudah nama baiknya.
Contoh lain, kita tahu belum lama ini ada artis yang pulang dari new York yang seharusnya melakukan karantina di wisma atlit. Nah ternyata, dia posting foto-foto liburannya di social media. Akhirnya netizen tahu kalau ternyata dia kabur untuk liburan di bali. Hamper seluruh Indonesia menghujat.
Dan sekarang dia di tetapkan sebagai tersangka dalam kasus kekarantinaan dan kesehatan. Kita tidak fokus dalam kasusnya, tapi coba kita fokus kenapa netizen tahu.. yup karena dia posting konten liburan di bali. Apa yang terjadi, dalam sekejab nama baiknya hancur.
Contoh lain lagi, seperti artis cewek yang memposting video berciuman dengan pacarnya di Instagram story. Ada temenya yang cepu yang mengambil video tersebut, lalu di sebarkan. Seluruh Indonesia menghujat. Boom tiba-tiba hancur sudah karirnya dan Mentalnya pun akhirnya ikut terganggu.
Sebetulnya ini terjadi bukan hanya di kalangan artis saja, orang-orang biasa juga banyak yang di tangkap karena postingan di social media yang menyinggung pihak-pihak tertentu.
Nah, ini adalah contoh buat kita untuk barhati-hati dalam memposting sesuatu.
Kita perlu hati-hati dalam memposting atau mengomentari suatu informasi karena kita tidak tahu siapa orang yang tidak suka dengan kita alias hatters dan orang yang suka dengan kita.
2. Jangan Mencantumkan Informasi Pribadi secara detail
Di era digital yang semakin canggih, semakin canggih juga kejahatan siber. Jangan pernah mencantumkan informasi pribadi yang detail seperti foto ktp, kartu kredit dan lain-lain.
Sudah banyak kasus kartu kredit yang di bobol hacker karena keteledoran saat posting di social media. Nomer digit kartu kredit terlihat jelas di foto, ini akan menjadi mangsa buat para hacker.
Oleh karena itu kita harus berhati-hati karena kita tidak pernah tahu ancaman-ancaman apa yang sedang mengintai. Ya kurang lebih Protect your privacy!
3. Jaga Etika
Media sosial memang memberikan kebebasan bagi para penggunanya, tetapi bukan berarti kita bebas dalam beretika. Jaga selalu etika dan sopan santun kepada teman atau orang-orang yang terkoneksi di akun media sosial kita. Kita semua tahu, gak sedikit kasus perpecahan atau permusuhan terjadi akibat sosial media, yang jika kita telisik lebih dalam ternyata masalah tersebut bersumber pada ketidakbijakan dalam menggunakan sosial media.
Banyak sekali kasus-kasus seperti ini yang terjadi, contoh kecil saja, seringkali kita jadi musuhan dengan teman karena beda pandangan politik melalui tulisan dengan kalimat yang mungkin tidak etis lalu di posting di social media. Atau ada orang yang membuat video dengan menjelek-jelekan pihak tertentu, ujungnya apa di tangkap digebukin.
Intinya ya, Hindari penggunaan kata-kata kasar atau yang mengandung unsur SARA. Hormatilah orang lain sebagaimana kita ingin dihormati.
4. Selalu Waspada dan Jangan Mudah Percaya
Akan selalu ada limpahan informasi atau orang-orang gak bertanggung jawab yang wara-wiri di media sosial. Meskipun begitu banyak informasi yang tersebar di timeline kita bukan berarti itu semua benar dan kita paham isinya.
Ingat, hanya karena kamu tau belum tentu kamu paham
Pemahaman tercipta ketika pengetahuan bertemu dengan pengalaman
koneksi yang tersambung antara yang dipelajari dengan apa yang di alami itulah yang melahirkan pengalaman
Selain itu, banyak sekali penipuan yang terjadi di media social, beli barang sudah transfer tahu-tahu nomernya gak bisa dihubungi. Itu karena kita kurang waspada dan mudah percaya tanpa mencari tahu kebenannya terlebih dahulu.
Oleh karena itu, Waspadai pengguna-pengguna yang tidak dikenal yang tiba-tiba mengirim pesan tanpa maksud dan tujuan yang jelas untuk mencegah terjadinya penipuan atau hal-hal lain yang gak diinginkan.
5. Filter Akun-akun yang Diikuti
Seiring perkembangannya, media sosial ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental.
Kita seringkali ‘silau’ dengan kehidupan orang lain yang kita lihat di media sosial, dan membandingkannya dengan kehidupan kita. Padahal, semua yang tampil di media sosial hanyalah kulit luarnya saja dan kita gak tau kehidupan yang sebenernya seperti apa.
Jauhi akun-akun yang sekiranya toxic dan tidak memiliki kegunaan apapun
Untuk kebanyakan orang media social bisa menjadi sumber kebahagiaan, tapi disisi lain media social juga bisa menjadi sumber kesakitan dan kekecewaan.
Biasanya terjadi akibat melihat postingan orang lain yang membuat kita merasa tidak mampu untuk melakukan hal-hal yang bisa orang lain lakukan. Akibatnya membuat diri kita cemas dan depresi.
Bahkan hasil survei yang dilakukan oleh Assosiasion Psychology America pada tahun 2018 menyatakan 45% generasi Z mengaku media sosial membuat mereka merasa dihakimi dan sebagian lain merasa buruk tentang dirinya sendiri akibat media sosial.
Gunakan media social secukupnya dan sewajarnya dan itupun untuk hal-hal yang positif.
Nah itulah temen-temen, 5 cara agar kita lebih bijak dalam bersosial media.
Penting sekali untuk kita bersikap bijak dalam menggunakan media sosial karena pada dasarnya sosial media adalah tempat semua orang bisa melakukan segala hal tanpa ada batasan tapi bukan berarti kita bisa melakukan apapun sebebas-bebasnya karena pasti ada konsekuensinya.
Selain itu kita juga bisa melihat risiko dan konsekuensi kalau melakukan hal-hal yang negatif di media sosial. Pemerintah telah menerbitkan Undang-undang No. 19 tahun 2018 tentang Informasi dan UU ITE yang mengatur penggunaan internet yang baik dan benar.
Oleh karena itu sebaiknya kita memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyalurkan bakat dan juga kreativitas yang kita miliki.
Leave a Reply