Setting Plugin WP Super Cache Agar Powerfull
Untuk mendapatpatkan performa website dengan platform WordPress supaya maksimal serta mudah di akses oleh visitor salah satunya menurut saya menginstal plugin WP Super Cache. Plugin ini cukup powerfull untuk beberapa template.
Kalau menurut saya ada 2 plugin Wordpess agar website dapat mudah di akses oleh visitor, Yang pertama yaitu W3 Total Cache dan WP Super Cache.
Namun kali ini saya akan coba menulis cara setting Plugin WP Super Cache karena ada beberap template yang merekomendasikan untuk menggunakan WP Super Cache ini agar Performa website maksimal, Ada salah satu website saya yang di haruskan menginstal WP Super Cache ini.
Berikut panduan Cara Setting WP Super Cache agar website menjadi lebih Powerfull
Easy Setting
Untuk langkah awal aktifkan fitur caching pada plugin WP Super Cache yang sudah anda dowload dan install.
Cara mengaktifkan fitur caching pada plugin WP Super Cache sebagai berikut :
- Klik pada menu Setting > WP Super Cache.
- Selanjtunya muncul halaman pengaturan WP Super Cache. Pilih opsi Caching On seperti pada gambar di bawah ini, Lalu klik tombol Update Status.
- Lakukan test denga Klik tombol Test Cache seperti gambar di bawah ini.
Plugin Wp Super Cache akan mencoba mengakses website anda untuk membandingkan waktunya. Jika kedua halaman tersebut waktunya sama itu tandanya fungsi caching sudah berjalan denga baik di website anda.
Advanced Setting
Plugin ini mempunya cukup banyak pilihan konfigurasi yang bisa di gunakan untuk meningkatkan kinerja website anda agar lebih baik. Selanjutnya anda akses konfigurasi dengan klik tab Advanced.
Settingan konfigurasi WP Super Cache yang biasanya saya gunakan dan terbukti performa website saya oke.
Langkah yang pertama, bei tanda centang pada opsi “Cache hits to this for quick access”
Di bawahnya ada 3 opsi sebagai beikut:
- Use mod_rewrite to serve cache files. (Recommended)
- Use PHP to serve cache files
- Legacy page caching
Default dari WP Super Cache biasanya menggunakan opsi yang kedua, Tetapi jika menggunakan shared-hosting biasanya akan mengakibatkan penggunaan resource server menjadi cukup tinggi.
Saya menyarankan untuk menggunakan opsi yang pertama saja, yaitu “Use mod_rewrite to serve cache files“.
Selanjutnya yaitu beri tanda centang pada opsi berikut ini:
- Compress pages so they’re served more quickly to visitors.
- Don’t cache pages for known users.
- Don’t cache pages with GET parameters. (?x=y at the end of a url)
- Cache rebuild. Serve a supercache file to anonymous users while a new file is being generated.
Untuk menyimpan konfigurasi tersebut klik tombol Update Status.
WP Super Cache akan menampilkan pesan pemberitahuan yang menyatakan bahwa mod_rewrite harus diperbarui. Scroll layar ke bawah, Anda akan melihat kotak yang berisi beberapa aturan mod_rewrite yang harus ditambahkan.
Klik tombol Update Mod_Rewrite Rules. Jika berhasil kotak tersebut akan berubah warnanya menjadi hijau.
Untuk menghilangkan pesan tentang “garbage collection” caranya yaitu isi kotak Cache Timeout dan atur Scheduler seperti contoh di bawah ini lalu klik tombol Change Expiration.
Note:
Jika Anda melukan perubahan pada website seperti konten, menu ataupun mengedit/menambahkan css Anda harus menghapus cache yang lama di website Anda. Jika tidak anda harus menunggu sampai cache pada webiste anda diperbarui secara otomatis.
Untuk menghapus cache klik Delete Cache yang berada pada tab Content.