Social Media Kini Menjadi Strategi Sarana Komunikasi Politik
Kemajuan teknologi membawa istilah media baru hadir. Sebagai sebuah konsep yang tergolong baru, media baru atau new media merupakan konsep yang dipahami beragam. Beberapa definisi dan pemikiran muncul seiring dengan kajian-kajian dan pemahaman mengenai media baru semakin banyak dilakukan.
Salah satu definisi media baru merujuk pada sebuah perubahan dalam proses produksi dan distribusi media. Konsep ini tentunya merupakan sebuah konsep yang sangat luas. Konsep yang masih sangat luas itu kemudian dikerucutkan menjadi aplikasi mikroelektronik, komputer dan telekomunikasi yang menawarkan layanan baru atau peningkatan dari media lama. Ron Rice, pakar teknologi komputer dan telekomunikasi, mendefinisikan new media sebagai komunikasi dan teknologi yang melibatkan kemampuan komputer (microprocessor or mainframe) yang memungkinkan atau menfasilitasi interaktivitas antar pengguna maupun antara pengguna dengan informasi.
Beberapa definisi media baru tersebut digunakan sebagai gambaran untuk memahami media baru. Namun, selain defisini-definisi tersebut, beberapa poin kunci dapat mempermudah pemahaman mengenai media baru. Terdapat tiga poin kunci dari media baru. Pertama ialah digitality, yaitu perubahan seluruh proses media ke dalam bentuk digital. Kedua, interactivity yang dapat berarti dua pengertian yaitu adanya teknologi yang mampu memberi respon terhadap pengguna dan interaktivitas antar pengguna. Ketiga, dispersal yang mengacu pada adanya desentralisasi proses produksi dan distribusi pesan serta menumbuhkan keaktifan dari individu.
Media baru sendiri memiliki perbedaan beberapa karakter dengan media lama atau konvensional. Ada tiga karakteristik media baru antara lain:
- Interactivity yaitu kemampuan menciptakan interaktivitas antara manusia dengan mesin dan antara pengguna satu dengan yang lain.
- Demassification yang maksudnya kontrol terhadap sistem komunikasi terletak pada pengguna, bukan pada produser media.
- Ssynchronicity atau karakter fleksibel dalam dimensi waktu. Karakter-karakter inilah yang diunggulkan sebagai kebaruan. Kebaruan media baru menjadi 4C yaitu computing and information technology, communication networks, digitalized media and information content, dan convergence.
Kehadiran media baru, lebih lanjut sangat diidentikan dengan internet meskipun sebenarnya, dalam bentuk yang paling riil, internet adalah salah satu bentuk media baru. Selain itu, media baru juga diidentikan dengan platform-platform komunikasi online dalam internet yang dikenal dengan media sosial.
Media sosial didefinisikan beragam oleh beberapa ahli. Media sosial sebagai platform online untuk berinteraksi, berkolaborasi dan menciptakan atau membagi berbagai macam konten digital. Sedangkan definisi lain bagi media sosial ialah cara orang berbagi ide, konten, pemikiran dan hubungan secara online.
Media sosial sangat erat kaitannya dengan internet, sebab media sosial lahir karena kelahiran internet sebelumnya. Media sosial dapat didefinisikan pula menjadi sebuah teknologi komunikasi yang mengubah komunikasi berbasis internet menjadi sebuah platform dialog yang interaktif.
Media sosial kini telah menjadi bagian penting dari komunikasi masyarakat dunia. Lebih dari itu, media sosial kini menjadi elemen penting di dalam bidang pemerintahan. Pemerintah menggunakan media sosial salah satunya sebagai tools atau perangkat yang membantu komunikasi dengan masyarakat politik. Saat ini strategi kampanye politik di social media sudah menjadi alat yang cukup penting untuk digunakan. Banyak contoh kampanye di media sosial yang sangat erat hubungannya dengan politik atau pemerintah.
Masyarakat politik bukanlah istilah yang kemudian berhubungan spesifik dengan negara, pemerintah, partai politik atau bagian terpisah-pisah lainnya. Strategi kampanye sosial media saat ini sudah tidak mungkin dianggap sebelah mata, karena peran media sosial dalam kampanye politik adalah peran yang sangat krusial.
Banyak strategi kampanye caleg di media sosial yang mencoba menggiring masyarakat untuk dapat memilihnya. Namun tidak sedikit mereka salah menjalankan strategi kampanya politik. Efek media sosial dalam kampanye politik bisa positif dan juga bisa negatif jika strategi yang dilakukan tidak tepat.
Masyarakat politik merupakan keseluruhan bagian yang ada atau terdiri dari elemen-elemen pengambilan keputusan. Berarti, tidak hanya pelaku penyelenggaran negara, tetapi semua elemen yang ada di sebuah negara.
Hubungan komunikatif yang dibangun guna memfasilitasi masyarakat politik tersebutlah yang kemudian dikenal dengan komunikasi politik pemerintah.
Menjalin komunikasi politik pemerintah merupakan keharusan di dalam mengelola negara. Komunikasi politik pemerintah harus memperhatikan komunikasi dengan seluruh elemen negara, bukan dengan satu otoritas politik saja sebab ada otoritas politik yang ada di masyarakat pada pemerintahan modern ini.
Bentuk komunikasi politik pemerintah tersebut tidak semata komunikasi satu arah saja. Pada pemerintahan yang modern, masyarakat memiliki kapasitas politik lebih dari sekedar menjadi pihak pasif, melainkan dapat aktif berpartisipasi pada perumusan regulasi dan pengawasan. Oleh karena itu perlu komunikasi dua arah atau dialogis yang baik antara pemerintah dengan masyarakat. Media sosial dirasa mampu memfasilitasi kebutuhan tersebut dan menjadi jembatan kebutuhan komunikasi politik pemerintah dengan masyarakat.
Menjalin komunikasi politik pemerintah merupakan keharusan di dalam mengelola negara. Komunikasi politik pemerintah harus memperhatikan komunikasi dengan seluruh elemen negara, bukan dengan satu otoritas politik saja sebab ada otoritas politik yang ada di masyarakat pada pemerintahan modern ini. Bentuk komunikasi politik pemerintah tersebut tidak semata komunikasi satu arah saja.
Pada pemerintahan yang modern, masyarakat memiliki kapasitas politik lebih dari sekedar menjadi pihak pasif, melainkan dapat aktif berpartisipasi pada perumusan regulasi dan pengawasan. Oleh karena itu perlu komunikasi dua arah atau dialogis yang baik antara pemerintah dengan masyarakat. Media sosial dirasa mampu memfasilitasi kebutuhan tersebut dan menjadi jembatan kebutuhan komunikasi politik pemerintah dengan masyarakat.
Ringkasan mengenai potensi dari media sosial bagi pemerintah, yang sekaligus menjadi daya tarik yang membuat pemerintah menggunakan media sosial.
Media sosial memiliki potensi untuk membangun kepercayaan antar institusi pemerintah dan juga mengembangkan serta meningkatkan responsifitas pemerintah terhadap masyarakat.
Berikut beberapa peluang yang kemudian membuat pemerintah menggunakan media sosial:
- Media sosial mendukung proses yang berkaitan dengan kebijakan: membuat lebih terbuka, inklusif dan membuka partisipasi
- Media sosial memiliki kekuatan memberdayakan masyarakat
- Memungkinkan pemerintah bekerja lebih efisien dalam merespon masyarakat: lebih interaktif dan responsif
- Media sosial mendukung trasparansi peemerintah dan usaha akuntabilitas
- Media sosial punya kemampuan meraih kelompok marjinal: ada beragam kanal tambahan yang memungkinkan media sosial untuk menyentuh lebih banyak kelompok
- Media sosial dekat dengan kelompok anak muda
Selain yang disebutkan diatas, media sosial memiliki beberapa potensi dan kegunaan lain untuk pengelolaan pemerintahan. Potensi yang ada pada media sosial dapat dijelaskan dengan melihat beberapa jenis media sosial yang sudah ada untuk lebih aplikatif dan penjelasan yang efisien. Beberapa potensi itu dimiliki media sosial dengan jenis blog, wikis, social networks dan media sharing platforms.
Blog memiliki potensi sebagai media publikasi yang bersifat lebih privat dan berorientasi penulis, yang memungkinkan digunakan user sebagai kanal citizen journalism. Kanal blog dapat digunakan sebagai kanal untuk mewadahi opini dari berbagai stakeholders, masyarakat sipil, bahkan pegawai pemerintahan. Di dalam blog, user pun dapat melakukan interaksi melalui kolom comment yang dapat dimanfaatkan sebagai kanal diskusi untuk masalah-masalah di lingkungan sosial dan juga inisiatif ide-ide penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dan pemerintah.
Sedangkan wikis adalah jenis jaringan web yang memungkinkan pengguna untuk membagi dan mengklasifikasikan pengetahuan atau informasi ke dalam kategori general maupun tertentu. Wikis juga memungkinkan adanya koreksi secara real time oleh pengguna. Media sosial ini memiliki peluang dan potensi untuk berbagai macam tujuan misalnya untuk menyebarluaskan kekayaan kota. Pemerintah lokal juga dimungkinkan untuk memanfaatkan wikis untuk memulai dialog tentang program CSR atau proyek relevan lain. Di dalam kondisi tertentu, wiki juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan relasi pemerintah dengan pegawai.
Berbeda dengan wikis, social networks merupakan kanal yang memungkinkan pengguna terhubung dengan beberapa orang atau teman, membangun komunikasi melalui berbagi data, foto, audio dan teks. Social networks dapat dikategorikan sebagai web masa depan, bekerja sama dengan komunitas atau kelompok tertentu sehingga opini mereka dapat digunakan sebagai konten atau analisis informasi.
Terakhir, media sharing platforms dengan fasilitas atau fitur berbaginya dapat dimanfaatkan pemerintah untuk membagi dokumen, foto, video ataupun audio kepada masyarakat. Kemampuan berbagi ini dapat mendukung keterbukaan pemerintah serta dapat digunakan untuk menampung evaluasi dan opini masyarakat.
Penggunaan media sosial di bidang pemerintahan memiliki tujuan yang beragam dan berbeda-beda. Secara general, tujuan penggunaan media sosial di bidang pemerintahan disesuaikan dengan skala wilayah. Pemerintah menggunakan media sosial mulai dari wilayah global, nasional, regional hingga lokal. Terdapat beberapa contoh penggunaan media sosial di bidang pemerintahan berdasarkan wilayah.
Pada wilayah global, salah satu contoh tujuan penggunaan media sosial ialah untuk meredakan kerusuhan dan pengolahan isu global. Sedangkan pada level nasional, media sosial digunakan misalnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu dan komunikasi bencana guna meningkatkan kesigapan menghadapi bencana. Pada level regional, media sosial banyak digunakan untuk tujuan antisipasi, pencegahan dan peringatan bencana. Sedangkan pada level lokal, media sosial dapat ditujukan untuk menciptakan social city dan kanal respon keadaan darurat.
Masing-masing negara sendiri memiliki tujuan dari penggunaan media sosial. Namun, secara general penggunaan media sosial di beberapa negara masih merupakan ‖laissez faire‖ atau bersifat eksperinmental, dibiarkan terjadi dan mengalir dengan sendirinya. Namun, berdasarkan penelitian survei yang dilakukan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2013, dari 25 negara 7 diantaranya memiliki strategi dan tujuan yang spesifik dalam menggunakan media sosial. Beberapa negara yang memiliki tujuan dan startegi yang spesifik terhadap penggunan media sosial diantaranya Australia, Austria, Belgia, Chile, Kolombia, Korea, dan Belanda.
Chile menggunakan media sosial sebagai bagian dari penyelenggaraan pemerintahan dan memiliki strategi yang relatif spesifik. Media sosial pemerintah Chile, @Gobiemodechile, beranjak popular dengan followers lebih dari 550.000 atau setara dengan 3% populasi. Guna memaksimalkan penggunaan media sosial, pemerintah Chile mengembangkan strategi proaktif media sosial dengan elemen-elemen kunci sebagai berikut:
- Mengeluarkan edaran resmi pada tahun 2010 yang secara eksplisit mendorong penggunaan media sosial.
- Pengintegrasian media sosial sebagai komponen utama dalam e-government nasional tahun 2011-2014 dengan tiga pilar strategi yaitu pemerintah terbuka, dekat dengan konstituen dan efisien.
- Mengeluarkan panduan digital (Guia Digital) yang menyediakan bantuan teknis dan strategis pada penggunaan teknologi baru di pemerintahan. Panduan yang diberikan meliputi informasi precondition, kapasitas dan kemampuan yang diperlukan untuk pemaksimalan penggunaan media sosial.
Selain contoh diatas, beberapa negara menggunakan media sosial dengan tujuan sebagai kanal informasi. Amerika Serikat, misalnya. Di Amerika, media sosial merupakan bagian terintegrasi dari strategi pemerintahan guna membangun hubungan dan koneksifitas dengan masyarakat. Tujuan penggunaan media sosial di Amerika ialah untuk mendistribusikan informasi. Informasi yang didistribusikan terbagi menjadi 2 yaitu informasi netral seperti data statistik dan informasi yang punya tujuan tertentu (misalnya: meningkatkan awareness terhadap isu tertentu).
Selain sebagai kanal informasi, media sosial juga digunakan beberapa negara sebagai media komunikasi dengan beragam pihak. Di Inggris, media sosial adalah bagian dari strategi digital mereka. Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah Inggris adalah komunikasi eksternal melalui strategi digital.
Leave a Reply