Media Sosial Sebagai Strategi Komunikasi Politik
Kita akan membahas tentang pengaruh dari media sosial dalam dunia politik, dalam hal ini khususnya komunikasi politik. Sangat penting rasanya untuk orang yang bergerak di bidang politik untuk benar-benar aktif berpartisipasi aktif didalamnya.
Dimana di zaman yang serba digital ini, media social menjadi sarana yang sangat penting untuk menunjang aktifitas berpolitik.
Media sosial bisa digunakan untuk membangun sebuah komunitas dukungan kepada politisi yang berkampanye juga sebagai media penyampaian visi dan misi yang lebih luas lagi.
Perlu banget kamu tau nih, menurut berbagai penelitian yang pernah dilakukan, banyak sekali para politis di dunia yang menggunakan media sosial. Mereka menggunakan media social untuk :
- Menjalin hubungan dengan konstituen,
- Berdialog langsung dengan masyarakat dan membentuk diskusi politik.
- Menciptakan ruang dialog antara politisi dengan publik
- Serta menarik minat pemilih pemula/pemilih muda
Beberapa hal diatas membuat media social menjadi semakin penting bagi para politisi.
Media social ini menjadi momok yang sangat ditakuti dan juga di sanjung-sanjung oleh para politisi ditakuti karena rekam jejak digital buruk yang bisa tersebar dengan mudah, dan di sanjung-sanjung karena mereka juga bisa dengan mudah mempengaruhi masyarakat yang menggunakan media social dengan framing positifnya, sehingga masyarakat yang sudah terpengaruh tidak akan memimirkan rekam jejak digitalnya yang buruk itu lagi.
Media sosial pada zaman sekarang ini memberikan banyak sekali kesempatan untuk bisa para politisi itu gunakan, seperti membuka forum dengan ruang yang sangat luas untuk kepentingan pengembangan dan saran penyaluran opini para politisi tersebut.
Indonesia, sudah mulai aktif menjadikan media sosial sebagai media framing positif dari para politisi. Tercatat dalam sejarah pada tahun 1997 beberapa kontestan pemilu saat itu menggunakan media social dan situs resmi untuk membangun citra positif serta menyampaikan visi dan misi. Dalam situs resmi tersebut ada beberapa komponen penting yang di susun seperti
- Program partai,
- Pernyataan politik,
- Susunan pengurus pusat/daerah,
- AD/ART, dan
- Kesempatan dialog dengan pengurus.
Pada Pemilu 2004 dan 2009 internet kemudiam sudah menjadi bagian wajib sebagai alat politik untuk para politik, individu calon legislator, calon presiden dan calon wakil presiden. Ini bisa kita lihat dengan meningkatnya penggunaan internet pada Pemilu 2004 dan 2009 kemarin.
Kita tidak bisa menampik fakta bahwa, menangnya Barack Obama dalam presiden Amerika Serikat adalah karena pengaruh dari media social, karena Keberhasilan menggunakan media sosial dipandang sebagai salah satu faktor kesuksesan Barack Obama memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat. Karena sekitar 30 persen pesan-pesan kampanye Obama disampaikan melalui media social.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia adalah pengguna terbesar media social, kamu bisa melihat data real penggunanya di internet karena jumlahnya akan terus bertambah setiap tahunnya.
Moment besarnya pengguna media social menjadi kesempatan yang menarik untuk diambil.
Seperti kasus pada pemilihan gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama yang memanfatkan platform youtube untuk mengadakan video kampanya kreatif mereka.
Bahkan sempat trending juga game online yang memiliki alur cerita mirip Angry Birds dengan tokoh utama jokowi.
Moment yang besar ini juga di lirik oleh beberapa petinggi partai dan politis lainnya dengan menggunakan jasa digital agency.
Tertarik dengan penawaran yang winstarlink berikan?! Hubungi Kami Sekarang Juga, Konsultasi Via WhatsApp 0852-123–1852
Leave a Reply