Apakah Yang dimaksud Dengan Netizen
Perkembangan teknologi informasi sedemikian pesatnya di Indonesia, sehingga seharusnya dapat mengimbanginya dengan mengembangkan kemampuan karena pada zaman globalisasi dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kemampuan sangatlah penting untuk diperhatikan, menyaring informasi juga sangat diperlukan karena banyak informasi yang berseliweran dan di sini dibutuhkan kehati-hatian dalam memilihnya, membaca dan mempelajarinya.
Lebih jauh lagi Sosial media merupakan “senjata”, alat dan juga sarana untuk menyebarkan informasi, berpendapat, sharing, mengekspos diri secara berlebihan (narcissism) dan masih banyak lagi.
Banyak sekali sekarang peraturan yang dibuat dan masyarakat seakan akan kebingungan, patokan mana yang akan digunakan?, apa batasannya? Dan masih banyak pertanyaan yang diajukan oleh kita pada umumnya.
Artikel ini mencoba memberikan sebuah framework guna membantu para pengguna sosial media untuk dapat memberikan pendapatnya dengan cara yang cerdas, bijaksana, sesuai dengan moral dan etika (yang pada saat ini sering digaungkan).
Maka, dengan ini, kami akan memulainya dengan beberapa definisi penting, yang kami quotes dari beberapa sumber:
Pertama, kita akan mendefinisikan arti dari Netizen. “MAKNA, arti, definisi, atau pengertian Netizen secara harfiyah adalah “warga internet”. Istilah NETIZEN dibentuk dari dua kata: INTERNET dan CITIZEN (warga).
Jadi, bisa disimpulkan, Netizen adalah user (pengguna) internet aktif dalam berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, berkolaborasi, di media internet.
Facebook aktif, blogger, pengguna twitter (tweeps), dan “aktivis” sosial media lainnya termasuk dalam kategori netizens. Jika seorang user hanya sesekali membuka internet, misalnya untuk mengirim dan menerima/membaca email, belum bisa disebut Netizen.
Muncul juga istilah lain dari Netizen ini, yakni Netizen Journalism (Jurnalitik Warga Internet), yaitu aktivitas penulisan dan penyebarluasan berita atau informasi aktual melalui internet – blog, media sosial, dan sebagainya.
Namun, saat ini Netizen Journalism baru sebatas “share and comments” terhadap berita-berita yang sudah ada, misalnya koreksi, kritik, pujian, rekomendasi ke teman.
Netizen Journalism bahkan bisa berperan sebagai “Watchdog Journalism” –mengawasi dan mengkritisi apa saja, bahkan mengkritisi berita yang dibuat oleh para wartawan professional.
Dari definisi ini, kita mengetahui bahwa di Indonesia masih terdapat tantangan yang besar terhadap hal-hal tersebut. kita melihat terkadang banyak terjadi komentar dan sebagainya yang masih mungkin beberapa kalangan menyebutnya “kurang etis” dan lain-lain.
Data di bawah ini akan sangat membantu kita untuk dapat memahami lebih dalam bagaimana cara menggunakan sosial media secara bijaksana, dan data di bawah ini merupakan dasar daripada penelitian ini Indonesia, data yang diperoleh dari Sophie Loras, Asia Insights Social Media, Sosial media in Indonesia: big numbers with plenty of room to grow, dan Judith Balea, The latest stats in web and mobile in Indonesia (Infographic):

Pada gambar 1 yang dikemukakan oleh Judith Balea, dapat dilihat populasi penduduk di Indonesia hampir mencapai 260 juta, dengan pengguna aktif mencapai 88.10 juta, serta pengguna aktif sosial media 79.00 merupakan tantangan besar untuk Indonesia dalam menciptakan netizen yang bijaksana. Pada gambar 2, dapat dilihat data berikutnya dapat dilihat bahwa pengguna Facebook nomer 2 terbanyak setelah Twitter menempati urutan ke 7, jumlahnya akan terus meningkat seiiring dengan perkembangan sosial media di dunia.

Data berikutnya yang dihadirkan adalah dari tahun 2013 hingga perkiraan peningkatan pengguna sampai pada tahun 2019. Dapat dilihat dari data yang ada bahwa angkanya terus melonjak naik, sehingga Indonesia membutuhkan peraturan penggunaan sosial media secara bijaksana.

Data berikutnya menghadirkan para pengguna Facebook yang meningkat drastis tahun demi tahun, data ini juga meliputi para pengguna Twitter sampai pada tahun 2019


Leave a Reply