Menyampain Visi Politik Melalui Desain Branding Kampanye dan Marketing Politik
Branding kampanye politik berguna untuk pengikat pesan yang disampaikan tokoh politik kepada masyarakat. Aktivitas branding itu sendiri artinya sebuah upaya membangun citra positif, sehingga dengan desain branding yang tepat, sebuah kampanye tokoh politik dapat dengan mudah menarik bagi segmen masyarakat yang dituju.
Selain itu, pesan yang disampaikan pun dapat terbantu lebih mudah dipahami, seperti
“Siapakah Anda?” – “Apa yang Anda perjuangkan?” – “Bagaimana rencana kerja Anda nanti?”
Di Indonesia, aktivitas branding untuk kampanye politik masih sedikit yang aware dan juga tergolong hal yang baru. Namun, di negara lain, terutama Amerika, aktivitas branding dalam sebuah kampanye politik sudah dipraktekkan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Kali ini kami akan menyajikan serangkaian contoh aktivitas branding kampanye politik dari beberapa kampanye politik di dunia.
Daftar Isi
1. Hillary Clinton
Anda pasti tahu Hillary Clinton, ya beberapa waktu lalu mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika dari partai Demokrat, Hillary Clinton memiliki konsep branding tersendiri. Selain melakukan aktivitas kampanye ke berbagai wilayah di beberapa wilayah Amerika, ia pun memiliki logo dan 85 slogan khusus yang terwakili dengan #I’mWithHer. Maksud dari slogan tersebut adalah Hillary bagian dari rakyat Amerika yang sedang sama-sama berjuang bersama rakyat.
Hillary mempunyai logo berbentuk huruf H dengan panah ke kanan berwarna biru dan merah. Penggunaan warna biru dan merah dianggap yang paling lazim, karena warna tersebut merupakan representasi bendera Amerika. Meski logo milik Hillary dianggap tidak terlalu fenomenal, namun bentuk sederhananya tetap mudah dikenali.
2. Gankhuyag Khassuuri
Ada juga pebisnis dari Mongolia yang mantap mencalonkan diri menjadi salah satu kandidat anggota parlemen Mongolia. Ia merupakan satu dari 498 kandidat yang memperebutkan 76 kursi parlemen. Khassuuri mengatakan bahwa Mongolia adalah negara yang kaya, namun banyak anggota parlemen kaya yang mengorbankan kepentingan rakyat sipil demi kepentingan mereka.
Kampanye Khassuuri merupakan salah satu contoh penerapan desain yang cukup konsisten, terlihat dari penerapan warna birunya dan penggunaan typeface yang sama pada keseluruhan desain atribut kampanye. Meskipun tidak memiliki slogan ataupun logo khusus pada kampanyenya, Khassuuri benar-beanr menginginkan menjadi bagian dari rakyat seperti yang terlihat dalam website dan media sosialnya.
3. Barrack Obama
Change we can believe in, adalah slogan pada kampanye Obama pada saat Pemilihan Presiden Amerika pada tahun 2008. Dalam slogan tersebut terdapat sebuah misi Involvement through Empowerment atau keterlibatan melalui pemberdayaan. Kampanye Obama ini disebut-sebut sebagai kampanye politik pertama dalam sejarah yang benar-benar memanfaatkan kekuatan media sosial untuk menyebarkan berita, mengumpulkan dukungan, dan membuat orang terlibat.
Pada tahun 2012, tim kampanye Obama mengembangkan strategi baru, memperbarui logo (visual identity), dan merancang barackobama.com baru. Mereka juga membuat video khusus yang dirancang untuk menguatkan dukungan rakyat, membantu mereka merasa lebih terlibat dalam pemilu, dan lebih dekat kepada Presiden.
4. Jokowi – Ahok
Jokowi dan Ahok menggunakan baju kotak-kotak dengan dominasi warna merah sebagai ciri khas mereka dalam kampanye Calon Gubernur tahun 2012 lalu. Fenomena baju kotak-kotak Jokowi-Ahok adalah sebuah branding yang sangat efektif, dan ternyata belakangan diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan langkah yang disengaja oleh tim suksesnya.
Jokowi mengharapkan dana penjualan baju kotak-kotak ciri khasnya menjadi sumber dana kampanye, sehingga mereka tidak perlu melibatkan pihak lain dalam persoalan dana.
Beberapa pihak menilai bahwa kampanye Jokowi – Ahok memiliki inovasi dalam branding. Kemeja kotak-kotak dianggap mampu membangun jiwa kebangsaan dengan semangat yang positif. Selain itu, mereka mampu menyelaraskan semua “medan perang”, mereka mampumemperebutkan dukungan secara langsung dengan mendatangi rakyat, mereka pun menyelaraskan kampanye mereka melalui iklan dan melalui social media.
Sebuah branding dapat diterapkan ataupun dilakukan tidak hanya terhadap sebuah produk, jasa, atau perusahaan saja, namun branding juga dapat digunakan untuk sebuah aktifitas seperti kampanye politik dan sosial. Dengan tujuan yang positif, desain yang terarah dan berfungsi secara efektif, branding mampu mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan yang lebih baik.
Leave a Reply