Hal Yang Wajib Diketahui Oleh Social Media Strategist
Sebagai orang yang bekerja dibidang social media strategist, atau mungkin orang yang belajar media sosial untuk urusan profesional, tentu saja ada beberapa keterampilan yang dibutuhkan selain bermedia sosial itu sendiri. Social media strategist bukan hanya admin media sosial. Melebihi itu, dia adalah otak dari jalannya media sosial untuk sebuah produk atau suatu bisnis.
Seorang social media strategist tidak hanya harus ahli dalam membuat kata-kata. Ia juga harus paham konsep dan strategi, sehingga proses media sosial bisa diukur menjadi value yang menguntungkan bagi bisnis. Itulah kenapa, meskipun semua orang bisa menggunakan media sosial, belum tentu setiap orang bisa menjadi social media strategist.
Untuk menjadi social media strategist yang profesional, kalian mungkin perlu belajar hal-hal yang tidak biasanya social media user lainnya gunakan. Misalnya seperti, Ia harus paham mengenai analytics, mengerti terminologi-terminologi dalam media sosial untuk bisnis dan lain sebagainya.
Terminologi sangat penting dalam pekerjaan sebagai social media strategist. Karena, terminologi menjadi hal yang fundamental sebelum seseorang menjadi profesional di bidang media sosial. Tanpa memahami maksud dari terminologi yang dipakai dalam pekerjaannya sehari-hari, maka akan kesulitan untuk belajar lebih lanjut. karena, kebanyakan sumber belajar memakai istilah-istilah tersebut tanpa menjelaskan lebih detail.
Maka dari itu, Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari konsep dari terminologi-terminologi ini. Dengan mempelajari maksud dari istilah, kita akan mengerti konsep dari dasar, sehingga proses belajar menjadi mudah. Berikut ini adalah beberapa terminologi dasar yang harus dipahami oleh seorang social media strategist sebelum ia mengoperasikan media sosial untuk kepentingan bisnis.
Berikut istilah dalam sosial media management
Daftar Isi
Algoritma
Sebagai orang bekerja dengan media sosial, kita tentu kerap mendengar istilah algoritma. Biasanya akan ada update dari pihak media sosial seperti Facebook atau Twitter yang mengabarkan mereka memiliki beberapa perubahan algoritma. Jadi, apa sebenarnya algoritma?
Algoritma adalah prosedur dengan berbagai aturan tertentu untuk menyelesaikan atau menjawab suatu masalah. Algoritma menjadi dasar dari pengoperasian komputer, termasuk dalam media sosial. Dengan algoritma, media sosial seperti Facebook atau Twitter bisa menentukan konten apa saja yang akan dilihat oleh audiens. Sebagai contoh, audiens tidak akan melihat setiap post atau konten yang ada dari user lain.
Ada pula konten yang muncul disesuaikan dengan preferensi atau rules tertentu yang dinilai Facebook sesuai dengan audiens tersebut. Program inilah yang disebut dengan algoritma. Memahami konsep algoritma akan membuat seorang social media strategist mengerti konten apa saja yang akan diproduksi agar efisien dan sampai pada audiens yang tepat.
Brand advocate
Dalam dunia marketing, kita mengenal istilah brand advocate. Brand advocate adalah bagian dari customer yang memiliki kepuasan sangat tinggi terhadap brand kita.
Sehingga, dengan tidak sadar dia melakukan hal-hal yang sebenarnya sangat menguntungkan bisnis, seperti misalnya menyebarkan berita-berita positif mengenai produk, melakukan review product atas kemauannya sendiri, dan juga merekomendasikan teman untuk menggunakan produk tersebut.
Sebagai seorang social media strategist, kita harus pandai membaca siapa saja yang menjadi brand advocate ini dan memberikan apresiasi khusus padanya.
Community management
Community management adalah suatu proses untuk membangun hubungan dengan sekelompok audiens berdasarkan minat yang sama.
Community management dilakukan melalui proses social media monitoring dan dilanjutkan dengan melakukan engagement pada mereka yang memiliki ketertarikan yang sama atau relevan dengan bisnis. Social media strategist biasanya akan berkolaborasi dengan community manager untuk mengelola ini.
Conversions
Conversions didefinisikan sebagai proses terjadinya kunjungan ke website yang dilakukan oleh audiens melalui perantara media sosial. Penjualan tentu saja bukanlah satu-satunya conversions dalam media sosial ini, masih ada yang lain seperti, email subscription, newsletter sign up, content download, dan lain-lain.
First response time
First response time perhitungan waktu mengenai seberapa lama bisnis merespons komentar atau pertanyaan yang diberikan audiens-nya dalam media sosial. First reponse time mengukur seberapa baik customer service yang telah dilakukan oleh bisnis melalui media sosial.
Leave a Reply