Pembagian Warna dan Kombinasi Warna yang Tepat dalam Desain Grafis
Daftar Isi
Pembagian warna dan kombinasi warna yang tepat Dalam Desain Grafis
Kita tahu engga sih warna dalam desain grafis memiliki teori, salah satu teori yang cukup terkeneal adalah teori Brewster, dalam teori Brewster, warna dikelompokkan menjadi empat katergori, Kelompok warna tersebut, yiitu warna premier, sekunder, tersier dan warna netral. Ke empat kelompom warna tersebut sering disusun dalam lingkaran warna Brewster. Lingkaran warna Brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dam tterad. Rumus yang diperoleh dari teori Brewster oleh Herbert Ives disempurnakan menjadi skema lingkaran warna.
Pembagian warna dalam teori Brewster
1. Warna Primer
Warna promer merupakan warna dasar, bukan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah, merah, biru, dan kuning. Warna primer menurut teori warna pigmen dalam Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna merah, kuning, dan hijau. Namun, dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer, yaitu merah seperti warna darah, biru seperti warna langit atau laut, dan kuning seperti warna kuning telur
2. Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan hasil pencampuran warna warna primer dengan proporsi 1:1 Misalnya, warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan warna kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah ungu campuran merah dan biru.
3.Warna Tersier
Warna tersier merupakan warna campuran salh satu warna primer dengan salh satu warna sekunder. Mislanya, warna jingga kekuningan didaptkan dari percampuran warna kuninig dan hijau
4. Warna Netral
Warna netrak merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna in sering muncul sebagai penyemimbang warna-warna kontras di alaam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.
Linkaran atau kelompok warna primer hingga tersier bisa dikelompokan menjadi dua kelompok besar, antara lain :
Warna Panas > Warna-warna yang mengrah pada warna kuning dan jinggal dikategorikan warna panas. Warna ini memeilik kesan panas mencolok, semangat, bijaksana dan dinamis.
Warna dingin > Warna-warna yang mengarah pada warna biru dan hijau dikategorikan warna dingin. Warna ini memiliki kesan lembut, sejuk, teduh dan tenang
Hubungan Antarwarna
1. Kontras Warna Komplementer
Sua Warna yang saling bersebrangan dan memiliki sudut 180 pada lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer akan menghasilkan kontras yang paling kuat. Contoh: merah dengan hijau, jingga dengan biru
2. Kontras Split Komplementer
Dua warna yang agak bersebrangan, yaitu mendekati sudut 180 pada lingkaran warna. Contoh: jingga dengan hijau kebiruan
3. Kontras Triad Komplementer
Tiga warna yang memebentuk segitikga sama kaki dan memiliki 60 pada lingkaran.
4. Kontras Tetrad Komplementer (Double Komplementer)
Empat warna yang memebentuk bangun segi empat dengan sudut.
Kombinasi Warna yang Tepat dalam Desain
Setikaknya ada dua cara dalam menyusun paduan warna, yaitu secara analogus dan monokromatik
1. Paduan warna secara analogus
Yakni penyususnan dengan cara meletakkan hasil perbaduan warna primer dintaranya. Penyusunan warna ssecara analogus merupakan kombinasi warna berseblahan atau berdekatan didalam lingkaran warna. Kombinasi skema warna tersebut menciptakan keselarasan. Hal ini disebabkan perpindahan antara warna satu dengan warna lain berganti dengan halus atau bisa dibilang tidak terlalu kontras.
Contoh warna-warna analogus adalah :
> Biru-ungu, ungu, dan merah-ungu.
> Merah, merha-jingga, dan jingga, atau
> Kuning, kuning-jingga, dan jingga
2. Paduan warna secara monokromatik Yaitu
Penyeususnan berdasarkan tingkat perbaduan dengan warna hitam dan putih. Istilah monokromatik digunakan unutk medefinisikan kombinasi warna yang memiliki komposisi dari satu warna dengan instensitas yang berbeda. Kombinasi ini menciptakan suasana desain yang sesuai dengan persepsi warna dasar yang digunakan. Artinya, desain tersebut akan terlihat khas dengan warna sendiri karena menggunakan dasar yang sama.
contoh monokromati adalah :
> Biru, biru muda, biru tua
> Merah, merah tua, dan merah muda
Leave a Reply