Cara Kerja Dekriptor Yang Perlu Kamu Pahami
Sebagai informasi yang sensitif dan vital, katasandi yang di simpan ke dalam database haruslah disimpan dalam bentuk hash (one-way-encryption). Salah satu caranya adalah dengan menggunakan algoritma enkripsi seperti md5 atau yang lainnya. Dengan menggunakan enkripsi pada pembuatan website dengan tipe platform yang membutuhkan login, akan semakin meningkatkan keamanan user.
Keamanan nampaknya menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan dalam hal ini. Akses dari pihak yang tidak bertanggungjawab bisa sangat-sangat merugikan user maupun penyedia platform.
Faktanya, kecanggihan fitur hash maupun enkripsi masih sangat rentan jika tidak didukung oleh kesadaran pengguna tentang betapa pentingnya memilih kata sandi yang kuat.
Hal itu disebabkan karena program dekripsi mungkin saja bisa menampilkan kata sandi asli dari suatu kata sandi.
Untuk mensiasati hal ini, biasanya developer bakal menggunakan teknik salt. Yaitu dengan menambahkan beberapa karakter sebelum enkripsi sehingga dapat memanipulasi.
Celakanya, kemungkinan salt diketahui juga masihada. Maka dari itulah, sangat diperlukan pemahaman bagi pihak pengguna (user) platform. Sehingga keamanan kata sandi semakin tinggi.
Dalam hal ini, kita mesti memahami terlebih dahulu bagaimana cara kerja dekriptor, sehingga dapat membuat kata sandi yang aman.
Cara Kerja Dekriptor
Secara bahasa, de pada kata dekriptor adalah lawan dari kata en. Sama seperti huruf i dalam kata irasional. De~ adalah awalan untuk menerangkan sebaliknya. Yaitu membatalkan / menguak enkripsi. Dengan kata lain, program dekriptor adalah program yang bakal memecahkan hasil enkripsi.
Namun demikian, dekriptor tidak akan berfungsi dengan baik jika Kita bisa membuat kata sandi yang kuat. Itu karena, dekriptor pada umumnya mengandalkan data file result beserta input di dalam database.
Artinya, jika tidak ada data result yang sesuai dengan input hash, maka dekriptor tidak akan bisa menampilkan hasilnya.
Dapat digambarkan seperti ini, saat suatu password dan hash yang cocok tersimpan di dalam database program dekriptor, maka hasil dekripsi akan ditampilkan. Sebaliknya, jika tidak ada input yang cocok dengan data hash yang tersimpan, maka tidak akan tampil.
Inilah yang dapat kita simpulkan, fakta cara kerja dekriptor ini dapat kita jadikan pedoman dalam membuat kata sandi yang lebih kuat.
Yaitu, dengan membuat kata sandi yang unik dan tidak mungkin terjadi duplikat di dalam database.
Caranya, adalah dengan membuat kata sandi yang merupakan kombinasi dari huruf, angka, simbol yang dapat Anda ingat sebagai representasi dari apa yang Anda ketahui.
Katakanlah, huruf mewakili nama maupun tempat, simbol mewakili angka, angka mewakili tangga, dan lain sebagainya.
Leave a Reply