Malam ini adalah malam dimana perasaan kesepian, gundah tak terbatas serta perasaan tak ada orang yang dapat sedikit mengobati perlakuan dunia yang saat ini mungkin tak berpihak kepadaku.
Berjalan dengan fikiran gontai menuju suatu tempat untuk mengharapkan hilangnya perasaan yang tak karuan ini. Dari ujung jakarta bagian barat sampai menuju jakarta bagian timur tetap saja aku tak menemukan perasaan lega di hati ini.
Kaki inipun bingung untuk ku ajak melangkah, kaki ini berbisik untuk menyudahi perjalanan yang tak menemukan harapan. Akhiranya akupun kembali ke jakarta bagian barat dan menemukan sebuah supermarket modern yang tersedia tempat untuk duduk.
Seperti biasa ku pesan sebuah kopi hitam untuk sekedar menemani sepuntung rokok yang akan aku hisap. Ku buka laptop untuk mencari ide di sebuah tulisan-tulisan yang tersedia di google. Tapi perasaan untuk berselancar di google-pun hilang dan tiba-tiba perasaan sedih yang teramat dalampun mengoyak-oyak perasaan ini.
Apa mungkin aku hanya yang terlalu membawa ke relung hati karena perasaan yang aku alami ini? entahlah.. yang jelas perasaan ini benar-benar kacau. Tak ada satupun manusia yang aku kenal bisa menyudahi perasan kacau ini. sepertinya akan menjadi syair lagu yang cukup menyayat hati jika aku berniat membuatnya sebuah lagu, Tapi jari ini sudah tak bisa lagi menyatu dengan dengan senar gitar yang begitu keras.
Hampir 3 jam duduk terdiam, Melihat lalu lalang anak muda yang mondar-mandir dan melihat ABG muda-mudi bercanda gurau dan laptop ini pun masih terdiam tanpa melakuan apa-apa. Mulailah aku beranjak untuk pulang dengan niat sesampainya di rumah langsung memejamkan mata.
Perjalanan singkat menuju rumahpun di penuhi dengan perasaan kacau. Tuhan sedang memberiku pelajaran hidup baru sepertinya. Entahlah.. aku tak terlalu ahli dalam menerka-nerka urusan yang berhubungan dengan Tuhan, Yang pasti harapan berakhirnya perasaan kacau ini cepat tiba.
Aku hanya ingin berucap :
Tuhan, Jika semua ini karena kekhilafanku..Maafkan aku.
Jika semua ini karena kesombonganku..Maafkan aku.
Jika semua ini keangkuhanku..Maafkan aku.
Tuhan, aku sudah tak mempunyai siapapun di dunia ini yang membuatku manja
Engkau tahu itu..
Tuhan, apa yang harus aku perbuat untuk ini
Air mata ini menetes saat aku tertidur
Kepada siapa aku ingin bercerita
Mereka tak mengerti benar apa yang aku rasakan
Mereka tak tahu, Bahkan tak mau tahu
Perjuangan hidupku saat ini sungguh terasa berat aku rasakan kini
Tapi aku harus tetap melangkah..
Apakah semua ini harus aku akhiri dengan lara
Keadaan seperti ini tak sedikitpun terbayang dalam hidupku
Ketidaksempurnaan ini membuat relungku perih yang teramat dalam
Tuhan, pintaku.. Mohon akhiri semua ini dengan ketentuanmu segera..
Sampai di paragraf ini, cukup membantu membuatku merasa lega dan dengan tulisan kalimat demi kalimat yang mungkin sebuah sampah yang muncul dari hati ini cukup membuatku merasa tenang sejenak. Saat ini tak ada pilihan lain selain aku tulis kalimat-kalimat sampah ini.
Hanya dengan inilah perasaan kacau ini menjadi lebih baik. Mungkin saja keyboard inipun enggan ku sentuh, karena aku menulis huruf demi huruf yang membuat keyboard ini lelah mengetikkan huruf-hurufnya.