Mengenal Apa Itu Estetika Fotografi?
Apa itu estetika fotografi? – Fotografi adalah teknologi sekaligus seni yang dijumpai dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Fotografi juga digunakan untuk keperluan relasi sosial, Disamping itu, fotografi juga dipakai untuk keperluan eksplorasi kreatif maupun reflektif, seperti halnya dalam fotografi seni.
Perkembangan pemahaman teoritis tentang fotografi seiring dengan perkembangan teknologi fotografi sejak era pra-fotografi, fotografi analog, hingga fotografi digital. Paradigma pemikiran kritis tentang fotografi bergeser ke arah kultural, dengan focus penelahaan pada makna fotografi bagi pengalaman hidup manusia.
Estetika fotografi mengalami sebuah tantangan ke tingkat yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Estetika fotografi dihadapkan pada sebuah situasi yang problematis dan kompleks ketika berhadapan dengan status seni fotografi. Perspektif pengalaman estetik dapat digunakan sebagai jalan keluar untuk mengatasi kerumitan tersebut.
Fotografi senantiasa berkaitan langsung dengan pengalaman manusia. Foto menyingkapkan apa yang tersembunyi di balik pengalaman manusia, Fotografer menghasilkan suatu foto dengan kecenderungan pada pose, momen, komposisi tertentu selalu terkait dengan apa yang dialami sang fotografer itu sendiri. Maka, foto menjadi bentuk ekspresi pengalaman sang fotografer. Di sisi lain, foto juga memproduksi pengalaman pengamatnya.
Melihat foto seperti halnya melihat dunia, menghadirkan Kembali suatu peristiwa sedemikian rupa sehingga seakan-akan pengamat turut ikut menjadi bagian didalamnya. Saat mengamati foto, seseorang dapat berimajinasi atau bernostalgia dengan apa yang dialami entah oleh dirinya atau orang lain.
Foto menjadi sarana petualangan imajinatif pengalaman manusia, komunikasi manusia dengan dirinya, antar orang, dan bahkan antar generasi.
Ketika mengamati suatu foto (atau juga pada saat mengambil gambar) perasaan kita dapat tergugah. Gambar tertentu dapat menciptakan atau mengubah menciptakan suasana hati tertentu. Seseorang dapat tersenyum, terenyuh, atau bahkan marah saat melihat foto.
Foto tertentu dapat membuat kita merasa gembira, sedih, jijik, ngeri, atau damai. Suatu berita dapat lebih mengesankan karena tidak sekadar menampilkan teks, melainkan foto.
Foto memperkuat kesan atau aksen suatu berita, menambah “rasa” atau “nyawa” maka foto menjadi wadah atau rumah untuk menampilkan perasaan-perasaan manusia yang tersembunyi.
Foto juga menjadi media pengungkap hasrat. Foto memprovokasi dan membentuk cara pandang baru, sekaligus mempersuasi orang untuk bertindak. Ketika melihat foto makanan, rasa lapar orang dibangkitkan, Foto juga menjadi bentuk ekspresi status seseorang, seperti tampak dalam berbagai potret status pada media sosial.
Foto menciptakan rasa penasaran dan ingin tahu. Foto obyek wisata tertentu dapat membuat orang membayangkan dirinya untuk pergi ke tempat itu. Foto dapat membuat orang ingin membeli suatu produk, atau mengubah keyakinan politis tertentu. Foto menjadi ruang bekerjanya hasrat manusia untuk menguasai, memiliki, serta diakui.
Foto tidak sekadar memberi informasi teoritis, tetapi juga mengedukasi dan menumbuhkan sikap etis dalam praksis hidup. Foto digunakan juga sebagai medium kritik sosial. Foto menjadi sarana latihan rohani, medium kontemplatif untuk mencapai kedalaman hidup dan menajamkan kepekaan kemanusiaan kita.
Fotografi adalah bentuk interaksi batin antara manusia dengan pengalaman hidupnya. Fotografi adalah siasat atau seni untuk memaknai dan merumuskan pengalaman hidup manusia terus menerus.
Dari sini, kita masuk ke dalam wilayah pemaknaan fotografi dalam pengalaman kehidupan sehari-hari. Untuk itu, berbagai aplikasi fotografi dalam pengalaman sehari-hari dibahas pada bagian berikut.
Fotografi berperan penting dalam kultur. Di satu sisi, fotografi digunakan untuk menampilkan wajah peradaban, perkembangan kehidupan pribadi, kemajuan teknologi, pertumbuhan ekonomi, situasi politik, dan sebagainya.
Melalui foto manusia dapat melihat dirinya dan dunia. Di sisi lain, fotografi juga memberi bentuk pada peradaban itu sendiri menciptakan perilaku-perilaku baru, mengubah cara manusia berelasi, membentuk cara berpikir, membongkar dan memperbarui keyakinan.
Sekarang kita bisa merumuskan apa itu estetika fotografi. Jelas, berbicara tentang
estetika fotografi bukanlah tenggelam dalam debat tanpa akhir tentang ontologi status seni
dari fotografi itu bahkan hanya satu dari sembilan bidang. Berbicara tentang estetika fotografi mau tidak mau akan membawa kita pada foto yang estetik.
Leave a Reply