Alasan Saat Ditagih Hutang Marah / Galak, Cara Menagih Hutang & Cara Berhutang
Silahkan Tonton Video Alasan Saat Ditagih Hutang Marah
Pernah gak kita menghadapi atau pernah denger curhatan temen bagimana galaknya orang yang berutang saat ditagih?
Dia yang ngutang, dia yang galak dari yang kasih utang. banyak sekali keluhan seperti ini yang tersebar di media sosial.
Kadang yang paling keterlaluan adalah ada yang sampai mengatakan “Hutang yang mana ya?seo lah si pemberi hutang itu berkhayal…
Secara psikologis, mereka yang berutang cenderung lebih galak saat ditagih karena merasa terancam. Sikap galak yang ditunjukkan merupakan defense dari orang yang berutang untuk melindungi dirinya.
Seperti orang lapar yang akan menjadi tempramental jika tidak diberi makan, orang yang berhutang juga akan menjadi tempramental ketika pemberi hutang menagih hutang disaat yang bersangkutan bahkan belum menemukan jalan keluar untuk mengembalikannya.
Tidak hanya untuk perlindungan, sikap galak juga membuat diri tampak lebih besar atau lebih berkuasa agar mereka tidak diganggu. Mereka akan cenderung lebih sensitif jika pemberi hutang memaksa mereka untuk mengembalikan hutang.
Berikut ini saya rangkum menjadi 2 sudut pandang yaitu dari sisi positif dan negatif kenapa orang berhutang lebih galak saat di tagih
Daftar Isi
Kenapa orang berhutang lebih galak saat di tagih
Dari sisi Positif
Coba kita pikir kembali. Kira-kira dia pinjam uang untuk apa ya? Dia minjem uang ke saya aja atau ke banyak orang ya? Ngutangnya untuk biaya hidup atau bisnis ya?
Kalau untuk biaya hidup, bayangkan seberapa sedih keadaan hidupnya. Untuk hidup aja dia harus ngutang (terlepas dari gimana gaya hidupnya ya).
Kalau untuk bisnis, bayangkan lagi seberapa susah pekerjaannya. Semua bisnis memiliki resiko, dan seringkali resikonya tidak kecil. Syukur kalau bisnisnya berhasil, dia mendapat penghidupan dan dia bisa bayar hutang.
Kalau bisnisnya gagal? pasti semua hal ini membuat stress. Baik memikirkan biaya hidup maupun keberhasilan bisnis. Ditambah lagi beban hutang (ke kita) yang belum dibayarkan.
Pada saat ditagih, mungkin dia tidak sedang dalam kondisi emosinya yang terbaik. Jadinya dia mengeluarkan kata-kata yang terkesan galak atau bahkan menyakitkan.
Dari sisi Negatif
Nah kalau kita lihat dari sisi negatif ada ada beberapa alasannya nih,
- Niat orang yang berhutang kurang baik. Mungkin dia tidak ingin membayar hutangnya sehingga dia berlaku galak dengan harapan penagih hutang kabur.
- Orang yang berhutang kurang baik dalam skill komunikasinya, sehingga ketika tertekan dia menjadi galak dan bahkan lebih galak dari yang menekan.
- Mungkin dia emang orang yang gak tau diri, ga tahu malu, dan suka pamer aja.Orang-orang seperti ini biasanya adalah tipikal orang yang ngutang untuk gaya hidupnya yang lebih tinggi dari penghasilannya.
Sering pamer di sosial media beli ini itu, jalan-jalan kesana sini, terus gilira kita komen “Kemarin gw tagih, katanya lu lagi ga ada duit. Banyak beli kebutuhan. Eh sekarang lu beli gadget ini itu bisa, jalan-jalan bisa. Jadi kapan bisa bayar utang?” eeehh dia malah marah. hahahaha
Seseorang harusnya tau kebutuhan dan kemampuannya. tidak semua orang bisa berhitung apakah dia mampu membayar hutang atau tidak, bahkan mungkin dia tidak tau perhitungan kebutuhan dan kemampuan.
Nah agar kita sebagai peminjam tidak mengalami situasi atau bertemu dengan orang yang galak saat di tagih,
Berikut tips versi saya jika ingin meminjamkan uang kepada orang lain. Bagaimana mengantisipasinya agar tidak terjadi situasi yang gak enak saat menagih utang?
Tips Meminjamkan Uang
- Beri pinjaman dengan nominal yang kita rela kehilangan jumlah uang tersebut. Ketika meminjamkan uang kepada orang lain, baik keluarga, sahabat, dan lain-lain, pasti ada risiko kehilangan uang yang dipinjamkan.
- Buat aturan yang jelas saat memberikan pinjaman. Jangan berikan bantuan yang membuat kita bimbang. Dengan aturan peminjaman yang jelas, akan mengingatkan peminjam bahwa jika tidak berjalan baik, dia tidak akan bisa lagi meminjam. Kita juga perlu tahu tujuan orang meminjam uang, berapa banyak yang dibutuhkan, kapan dan bagaimana mekanisme pengembaliannya.
- Sebelum memberikan pinjaman, konsultasikan terlebih dulu kepada pasangan/orang lain atau mungkin mencari tahu apakah orang yang akan berutang itu punya kebiasaan meminjam uang kepada orang lain dan bertanggung jawab atas pinjamannya atau tidak.
Selain tips untuk peminjam, ada juga nih tips untuk yang mau meminjam, sebagai peminjam, perlu memperhatikan beberapa hal ini agar ke depannya tidak terjadi perselisihan ketika tiba saatnya pengembalian pinjaman:
- Beritahu alasan meminjam uang dan berapa banyak uang yang ingin dipinjam
- Beritahu kapan akan mengembalikan pinjaman
- Lakukan peminjaman secara profesional. Jika ada syarat peminjaman seperti perjanjian hitam di atas putih, jaminan, ataupun bunga, hal tersebut adalah wajar. Pilih yang membuat kita tidak semakin terjerat dalam utang.
Sebenernya selain dengan pihak bank atau lembaga keuangan, pinjam meminjam uang merupakan hal yang biasa terjadi di tengah kehidupan masyarakat, baik antara keluarga, teman, tetangga atau bahkan rekan kerja. Biasanya, pinjaman ini hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan pokok saja.
Tapi sayangnya, tidak semua orang punya itikad baik untuk membayar hutang, hingga akhirnya perselisihan pun bisa terjadi. Lalu bagaimana solusinya? Berikut merupakan tips menagih hutang, tanpa drama dan anti-ribet.
Tips Menagih Hutang
Bicara Terus Terang
Cara pertama dan yang paling umum adalah dengan bicara terus terang. Kita bisa ngobrol langsung tanpa basa basi jika kedatanganmu kali ini untuk menagih hutang. Tapi ingat, pastikan kita bicara dengan lembut, tidak mengejek atau membicarakan hal-hal yang bisa membuat si penghutang marah.
Sebelum menagih hutang, sebaiknya kita pastikan beberapa hal, terutama kondisi psikologis orang yang ditagih harus sedang baik, tidak menagih di depan umum, dan kalau memungkinkan pastikan dia dalam kondisi keuangan yang baik.
Mainkan Ego atau Harga Diri
Cara ini sangat cocok digunakan kepada orang yang haus pujian atau suka sanjungan. Kita hanya perlu terus menyanjung dan memujinya agar ego dan harga dirinya terus meningkat. Kita bisa melakukannya di depan teman atau orang terdekatnya.
Dengan cara ini, dia akan merasa kita orang yang sangat menghargai, dan menghormatinya, sehingga dia pun akan memprioritaskan apa yang sudah jadi hak kita.
Memancing Gengsi
Cara ini sebenarnya hampir sama dengan cara no 1, tapi lebih cocok digunakan untuk orang yang masih belum ‘mengerti’ padahal sudah kamu banjiri dengan pujian dan dia masih tetap saja berlaga amnesia.
Caranya, kamu puji dia, kemudian bandingkan dengan orang lain (bisa fiktif). Contohnya, “beruntung banget punya teman seperti dia, fair dan peduli banget sama teman. Beda banget sama si anu, boro-boro peduli, pinjam uang nggak pernah bayar”.
Sentuh Sisi Kemanusiaannya
Kita bisa menyentuh sisi kemanusiaan orang tersebut dengan menyetting suasana seolah kita sedang curhat terkait kondisi keuanganmu saat ini. Katakan kalau saat ini kita sedang butuh uang, dan sangat berharap ada orang yang bisa memberi solusi atas masalah tersebut.
Lihat bagaimana reaksinya. Jika sudah bicara panjang lebar dan dia masih terlihat lupa dengan hutangnya tersebut, Kita bisa langsung mengutarakan menagihnya. Jika dia banyak alasan, mintalah minimal setengah dari hutangnya agar dia tahu kalau kita benar-benar sedang butuh uang.
Berani Menolak
Sekarang kita sudah membuktikan secara langsung bagaimana sikapnya terhadap hutang. Dia terlihat seolah mengabaikan kewajibannya, bahkan tidak terlihat ada upaya mengembalikan uang yang sudah dipinjam. Kalau sudah seperti ini, kita bisa memasukkannya ke dalam daftar blacklist.
Bagaimana dengan hutang yang belum dibayarkan. Kita bisa bicara langsung kepada dia kalau semua hutangnya dianggap lunas. Biar dia tahu kalau kita sudah menyerah, capek menagih hutang, dan sekarang tidak berharap lagi uang tersebut akan kembali.
Kedepannya, saat dia meminjam uang lagi, kita harus berani menolaknya. Jelaskan dengan baik kalau kita juga sangat membutuhkan uang tersebut.
Kalau cara yang sering saya lakukan kalau, saat menagih 1 kali dia belum ada respon saya biarkan dulu, sampai ke3 kali dia gak respon juga, saya ikhlasin itu uang dan dia saya masukan ke daftar blacklist.
Dan saya juga selalu mengusahakan kalau meminjamkan uang sesuai nominal yang kalau dia tidak bayar saya mudah ikhlasin, itung-itung kasih ke dia atau sedekah.
Kalau meminjam dengan nominal yang lumayan besar, mungkin buat tambahan bisnis atau yang lain harus ada hitam di atas putih minimal ada jaminan. Beda cerita teman dekat atau temann yang sudha kita percaya.
Saya sering sekali ketemu temen yang kalau pinjam uang dengan raut wajah atau tulisan WA yang menyedihkan, tapi saat uang sudah di kasih, entah kemana dan ujung-ujungnya harus di iklasin.
Pokoknya kalau kita mau meminjamkan uang harus siap resiko kehilangan uang itu. Ini sudah jadi rumus.
Leave a Reply